4.23.2008

Jender ih...

"Idih..masa cowok nangis!!"

"Perempuan kok pulangnya malem, emang pelacur!!"

"Ngapain perempuan sekolah tinggi-tinggi, ntar juga bakalan balik ke dapur"

"Masa gitu aja ga berani, kaya cewek lo.."

Emang kenapa kalo cowok nangis? siapa tau dia lagi beneran tertekan, kalo cowok ga boleh nangis dan mesti mendem rasa depresinya, bisa2 kejadian 1998 terulang (banyak cowok masuk rumah sakit jiwa karena ga kuat tekanan dipecat dari kerjaan dan mesti berlagak tegar), kasian betul bukan itu?. Terus kenapa emang kalo perempuan pulang malem?, mungkin dia harus kerja banting tulang untuk ngasi makan anaknya sementara suaminya udah meninggal/sibuk ngurusin istri kedua/indehoi sama ayam-ayam (pilih lah salah satu). Pembedaan-pembedaan itu yang akhirnya membatasi ruang gerak seseorang hingga dia kesulitan untuk mencapai apa yang dibutuhkannya, pembedaan-pembedaan itu yang kita sebut dengan "jender".

Yoi brats, dari definisinya, jender adalah perbedaan tata cara hidup antara laki-laki dan perempuan yang berkembang menurut lingkungan, situasi dan kondisi yang berbeda. Contohnya seperti itu tadi, laki-laki harus kuat dan tegar, kalo enggak bakalan dibilang banci,. Perempuan disebut baik-baik apabila terus di rumah, kalo sering pergi dan pulang malem pasti akan diomongin yang buruk2 sama tetangga. Dan itu semua dianggep biasa oleh masyarakat atau dibilang "sudah kodratnya". Pada lupa kali ya kalo yang namanya kodrat itu adl sesuatu yang tetap dan ga bisa diubah lagi, seperti jenis kelamin (iye sih bisa pake operasi kaya dorce ato siapa itu, tapi dorce ga bisa hamil kan? u got the point lah).

It won't be a problem kalo pembedaan2 itu tidak mengakibatkan yang namanya "ketidakadilan jender". Dan yang paling banyak dirugikan dalam pembedaan ini ya kaum perempuan, meskipun kaum cowok or laki laki juga mayan sering dirugiin gara2 si jender tsb (kaya kasus rumah sakit jiwa itu misalnya).

Ada 5 bentuk ketidakadilan jender yang biasa terjadi sama kaum perempuan, ini nih:

Kekerasan: perempuan sering banget mengalami kekerasan. entah itu kekerasan dalam rumah tangga, diperkosa sama bokap atau kakak sendiri (incest), kekerasan di jalan (perampokan dan diperkosa gromang2) dan lain sebagainya

Beban yang berlebih (double burden): udah mesti ngurus anak, bersiin rumah, melayani suami sepenuh hati, eh..ternyata gajinya suami ga cukup buat makan. Terpaksa deh perempuan a.k.a istri mesti bantuin nyari duit supaya dapur ngepul, kasian ga tuh, kalo saya si kasian (ya iyalah ya masa ya iya dong). Saya ngomong gini bukan tanpa fakta lo, just look around and u know im rite.

Stereotype: yang tadi saya bilang itu, perempuan ga boleh pulang malem kalo pulang malem berarti dia cewek nakal (saya sering pulang malem loh, berarti saya termasuk perempuan nakal dong? ehehehhe..ih..dimpul nakal deh!!)

Peminggiran dan subordinasi: ya liat aja..perempuan di DPR cuman 11 persen, gaji pegawai laki-laki lebih besar dari perempuan, perempuan usia sekolah jauh lebih banyak yang drop out atau tidak diberi kesempatan melanjutkan sekolah daripada laki-laki. U mention lah, udah banyak contohnya di masyarakat.

Dan sepertinya realitas tersebut akan terus berlanjut ya kalau semua orang (baik laki2 atau perempuan) masi mikir tanpa melihat kacamata jender (ya itu..balik ke masalah kodrat), dan itu berarti semakin banyak ketidakadilan sosial yang akan terus terjadi sehingga perempuan akan terus tertindas. But yang buat lebih parah, masih banyak perempuan yang nggak atau belum sadar kalau mereka sebenarnya tertindas. So...ironic

Courtesy: Mukhotib (editor). 2002. Ketika Pesantren Membincang Jender. YKF-Ford Foundation.

7 komen gitu deh:

Unknown said...

Dini..dini..kayanya dah mulai "keracunan" DWP nih:p Sbg perempuan .mi appreciate sm perhatian dini apalagi ranah ini kan sensitif bgt buat disentuh dan banyak bgt area yg beririsan nih sama problem ini dari mulai norma sosial yang mencekik ruang gerak perempuan (nah itu stigma2 di atas), budaya yang g bs dipungkiri msh memenangkan kaum adam sampai yang paling sering ngundang kontroversi adalah agama (duh agak nyerah deh kalo harus nganalisis dr kacamata ini..ga cukup capable)
Tapi sebagai org yg nyaris tiap hari ngedenger curhat objek yg dilabelkan sbg korban ketimpangan jender mi dpt beberapa poin penting. Bahwa yg menentukan lo berdaya ato ga adalah diri lo sendiri!(walaupun ini kdgkl g berlaku buat beberapa kasus). Contoh yang paling sering adalah unwanted pregnancy, mengaku masa depannya tertutup gara2 problem ini nyalahin si cowo yg g tanggung jawab ato mlh lucunya meski si cowo mau tanggung jawab si cewe ngerasa dia g cukup prospektif buat ngejamin masa depannya. Please deh..kalo kaya gini yg bodoh tuh sapa, udah tau setiap kali intercouse pasti sepaket sm potensi kehamilannya kalo ngerasa g siap sm konsekuensi itu ya dihindarin..kalo misalnya ga bisa memungkiri itu sbg kebutuhan ya coba cari metode pencegah kehamilan..jangan asal main aja, perlu riset dulu dong, katanya generasi cerdas;p!
Kita g pernah bisa nebak tangan Tuhan bekerja, banyak pasangan suami istri yg bertahun2 usaha g jebol eh ini cuma "mainan" anak SMP yg baru mulai mens dah langsung "jadi"! Dan yang paling lucu kalo ditanya knp mrk nekat meski konsekuensinya g ringan..sebagian besar g bisa jawab!!paling banyak sih beralasan atas dasar cinta, apa cinta berarti mengorbankan masa depan sendiri demi kesenangan objek cinta kita, g kan? belum apa2 wanita dah menganggap dirinya lebih rendah, itu sebenarnya penyakit yg plg berbahaya. Agen penyakitnya ada di dalam diri perempuan sendiri dan sayangnya hal ini sudah terlanjur kronis.. Ga peduli gimana orang lain memandang kita sebagai perempuan, yang penting kita cukup meyakini bahwa kedudukan kita g kalah dari jender sebelah, U are what U thing!Kalo kita aja dah mandang rendah diri sendiri gmn org lain bs hargain kita. Makanya mumpung msh fresh spirit kekartinian nya nih..cobalah untuk ditanamkan pada diri kita bahwa perbedaan jender sebatas pada isian identitas aja cuma anatomis ga ngefek di area fungsional.

Anonymous said...

nah iya..betul itu mi, kanan kiri ngomong jender tapi cewek juga suka ga nyadar dan malah berbuat sesuatu yang sebenernya merugikan diri mereka sendiri. what a shame...ck ck,

kalo dalam masalah unwanted pregnancy apalagi yang remaja, itu sih emang dudul mi 2 2nya. enak banget mau buat tapi ga mau tanggung jawab. Dan pelegalan aborsi bisa membuat gampang aja orang mau seruduk sana seruduk sini. cuman ya..sekali lagi..untuk menurunkan "MMR" thing itu loo..buah simalakama, maju kena mundur kena.

RinaFitri said...

ini sih akibat budaya patriarkhi yg emang 'indonesia' banget.. apalagi dibumbui sama yang ber'bau' agama yg diracik sama pemikiran" cupet.

gue setuju itu semua berpulang ke orang2nya.. tapi lingkungan pengaruhnya ga bisa dibilang kecil..

skrg ini, yg utama adalah membuat mata masy kita jadi terbuka lebar bahwa skrg bukan saatnya cuma ngomongin mana yang pantes mana yang ga pantes.. apalagi ditambah2in kata2 cewe dan cowo..

yg diatas aja ga mempermasalahkan mo cewe pulang malem apa cowo mau nangis.. iyakan..

Dimpul said...

setuju reporter Sun TV kita yang cantik, muehehehhehehe

pitungthegreat said...

Wooow,,, Senangnya bisa bertemu dengan wanita2 cerdas seperti kalian! Seriously.. Keep shining! :)

Dimpul said...

Perempuan un ngomongnya...elo lagi di tempat banyak perempuan aktivis yg suka protes kalo perempuan disebut wanita. Huhuhuhu

xenyckpadula said...

Las Vegas hotel - Dr.CMC
The Wynn Hotel and 이천 출장샵 Casino is in Las Vegas and in the middle of the world-famous Las 구리 출장마사지 Vegas 경상남도 출장마사지 Strip, near The Venetian and Flamingo 동두천 출장안마 Las Vegas. 남양주 출장샵 It offers free